Bismillahirrohmanirrohiim.
Alhamdulillah. Ini adalah postingan ke 10 untuk serial LibreOffice dan postingan ke 100 untuk #berLABKOMMAT. Do’akan kami semoga bisa konsisten dalam menayangkan tulisan-tulisan dan informasi yang bermanfaat untuk teman-teman pembaca sekalian dih, aamiiiin.
Tulisan kali ini bercerita tentang kontribusi orang-orang yang ingin memasyarakatkan LibreOffice di seluruh Indonesia. Nama-nama seperti Taufik Hidayat, Ade Malsasa Akbar, Rustam, Komariah, dan orang-orang yang tergabung dalam komunitas LibreOffice Indonesia menginginkan agar masyarakat bisa mengenal LibreOffice. Seperti yang kita ketahui bahwa LibreOffice masih terdengar asing bagi pengguna software. Mengapa? karena yang di blow up/dikampanyekan/dimasyarakatkan oleh mayoritas pengguna software adalah Microsoft Office (MSO). Tapi, apakah LibreOffice bisa seterkenal MSO? Tentu bisa!.
Sebenarnya, komunitas LibreOffice Indonesia telah membuat panduan yang free dan telah disebarluaskan di Internet yang membahas tentang “Mengenal Lebih Dekat LibreOffice“, “Cerdas Menyusun Tugas Akhir Dengan Menggunakan LibreOffice Writer“, dan “Lebih Dekat Dengan LibreOffice Writer“. Jika Anda care dengan hal ini, melihat usaha mereka, melihat proses pembuatan panduan tersebut, mulai dari tahap perekrutan anggota yang ingin sukarela menyumbangkan pengetahuannya tentang LibreOffice hingga tahap finishing (bisa dilihat dihalaman terakhir ketiga panduan tersebut), Anda akan merasa ibah dan juga menemukan jawaban dari pertanyaan “Mengapa LibreOffice harus dipelajari?”.
Sekali lagi, bukan masalah harga, tapi masalah hak. Hak Anda dalam menggunakan software tidak terpenuhi saat Anda menggunakan MSO. Hargai mereka, hargai usaha mereka dengan cara memasyarakatkan LibreOffice minimal mulai dari Anda, pasang LibreOffice di laptop Anda. Untuk melihat bukti bagaimana orang-orang yang telah memilih untuk menggunakan LibreOffice dengan bergabung denga grup Telegram LibreOffice Indonesia dan melihat pertanyaan-pertanyaan yang muncul tentang LibreOffice. Selain itu, Anda juga bisa melihat transkrip chat Telegram yang dibuat oleh Ade Malsasa Akbar di website kursusteknoplasma. Lihat bagaimana orang-orang yang ingin belajar LibreOffice sangat antusias meski awalnya peserta dalam chat tersebut masih sedikit.
Oleh karena itu, pakailah LibreOffice. Jangan tunda besok besok dan besok. Jangan mau di jugje sebagai pengguna software ilegal lagi. Jangan mau jadi korban yang terus Anda tanggung saat menggunakan MSO. Apa yang ditanggung? apa lagi kalau bukan beban membeli lisensi MSO. Lisensi yang sangat berbeda dengan LibreOffice, berapa harga lisensinya? Rp.0,– alias Free!.
Mungkin itu saja tulisan kali ini, semoga bermanfa’at untuk penulis dan pembaca sekalian. Kalau ada yang benar itu datangnya dari Allah subhanahu wa ta’aalaa, dan yang salah itu dari kecerobohan dan kebodohan penulis yang masih belajar ini. Jangan lupa komentar dan kritik serta masukan dari pembaca dih di kolom komentar dibawah dih.
Syukron Jazaakumullaahu Khairan wa Baarakallaahu Fiikum.
Allahu a’lam.