Uji-T atau T-Test merupakan salah satu jenis uji statistik parametrik yang digunakan untuk menguji signifikansi dan relevansi dalam satu atau dua kelompok sampel. Uji t pertama kali dikembangkan oleh William Seely Gosset pada 1915. Uji t pada satu kelompok memakai One sample T-Test sedangkan uji t dua kelompok dibagi menjadi dua jenis yaitu Independent Sample T-Test dan Paired Sample T-Test. Uji-t atau t test adalah salah satu uji statistik untuk menguji kebenaran hipotesis yang diajukan oleh peneliti dalam membedakan rata- rata pada dua populasi. Uji statistik parametrik memiliki beberapa jenis uji yang digunakan untuk memperoleh kesimpulan mengenai populasi dari sampel yang diambil.

A. One Sample T-Test

Uji One Sample T-Test merupakan uji t untuk sampel tunggal jika rata-rata suatu variabel tunggal dibandingkan dengan rata-rata yang sudah diketahui berdasarkan asumsi ataupun opini.

Contoh kasus: Dinas Pendidikan Kabupaten Sinjai memiliki dugaan bahwa rata-rata kemampuan matematis siswa SMP di Kabupaten Sinjai lebih dari 75. Untuk membuktikannya, dilakukan penelitian dengan mengambil sampel secara acak sebanyak 28 siswa di Kabupaten Sinjai kemudian mendata nilai UN matematika siswa tersebut, sehingga diperoleh sebagai berikut.

 

75 60 76 75 77 63 76 80 78 56 65 73 81 66
77 80 78 76 81 85 79 81 68 71 85 73 70 71

 

Langkah-langkah One Sample T-Test dengan R

  1. Siapkan data yang ingin diujikan ke ms. excel dalam format .csv
  2. Buka program R dan panggil data excell yang ingin diujikan dengan cara data=read.csv(“E:/One Sample T-Test.csv”)
  3. Cek penamaan variabel untuk memastikan menuliskan syntax tidak keliru dengan cara names (data)
  4. Lakukan pengecekan normalitas data, dapatkan dilakukan menggunakan boxplot dengan cara boxplot(data$Nilai.UN.Matematika).
  5. Setelah terpenuhi beberapa asumsi maka dilakukan Uji One Sample T-Test dengan R dengan cara test(data$Nilai.UN.Matematika, mu = 75, alternative = “greater”, conf.level=0.95)
  6. Interprestasi Hasil Uji One Sample T-TestHipotesis penelitian:
    • H0 : Dugaan Dinas Pendidikan Kabupaten Sinjai bahwa rata-rata kemampuan matematis siswa SMP di Kabupaten Sinjai lebih dari 75 adalah tidak benar.
    • H1 : Dugaan Dinas Pendidikan Kabupaten Sinjai bahwa rata-rata kemampuan matematis siswa SMP di Kabupaten Sinjai lebih dari 75 adalah benar.

    Hipotesis statistik:

    Daerah kritis:

    • Probabilitas (P-value) > 0,05 maka H0 diterima
    • Probabilitas (P-value) < 0,05 maka H0 ditolak

    Keputusan:

    P-value (0,7324) > 0,05 maka H0 diterima

    Dari hasil uji One Sample T-Test dapat disimpulkan bahwa dugaan Dinas Pendidikan Kabupaten Sinjai bahwa rata-rata kemampuan matematis siswa SMP di Kabupaten Sinjai lebih dari 75 adalah tidak benar atau rata-rata kemampuan matematis siswa SMP di Kabupaten Sinjai kurang dari 75.

B. Paired Sample T-Test

Uji Paired Sampel T-Test atau Uji t berpasangan adalah uji yang digunakan untuk membandingkan rata-rata dua variabel untuk satu group sampel tunggal. Uji ini menghitung selisih antara nilai dua variabel dan apakah selisih rata-rata tersebut bernilai nol. Pada umumnya Uji Paired Sampel T-Test menguji perbedaan antara dua pengamatan untuk obyek yang sama (ada atau tidak ada perlakuan).

Contoh kasus: Seorang mahasiswa dalam penelitiannya ingin mengetahui apakah ada perbedaan rata-rata nilai ulangan matematika antara sebelum diadakan les matematika dengan sesudah diadakan les matematika di SMPN 3 Sinjai. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 13 responden. Data-data yang didapat sebagai berikut.

 

Sebelum les 50 40 75 50 45 55 50 70 65 55 60 50 45
Sesudah les 80 70 85 55 55 60 55 70 60 85 70 65 70

 

Langkah-langkah Paired Sample T-Test dengan R

  1. Siapkan data yang ingin di ujikan ke ms. excel dalam format .csv
  2. Buka program R dan panggil data excell tadi dengan cara data=read.csv(“E:/Paired Sample T-Test.csv”)
  3. Cek penamaan variabel untuk memastikan kita dalam menuliskan syntax tidak keliru dengan cara names(data)
  4. Lakukan pengecekan normalitas data, dapatkan kita lakukan menggunakan boxplot dengan cara attach(data), boxplot(Sebelum.les,Sesudah.les).
  5. Setelah terpenuhi beberapa asumsi maka dilakukan Uji Paired Sample T-Test dengan R dengan cara test(Sebelum.les,Sesudah.les,mu=0,alt=”two.sided”, paired=T,conf. level=0.95)
  6. Interprestasi Hasil Uji Paired Sampel T-TestHipotesis penelitian:
    • H0 : Tidak ada perbedaan rata-rata nilai ulangan matematika antara sebelum diadakan les matematika dengan sesudah diadakan les matematika di SMPN 3 Sinjai.
    • H1 : Ada perbedaan rata-rata nilai ulangan matematika antara sebelum diadakan les matematika dengan sesudah diadakan les matematika di SMPN 3 Sinjai.

    Hipotesis statistik:

    Daerah kritis:

    • Probabilitas (P-value) > 0,05 maka H0 diterima
    • Probabilitas (P-value) < 0,05 maka H0 ditolak

    Keputusan:

    P-value (0,001997) < 0,05 maka H0 ditolak

    Dari hasil uji Paired Sample T-Test dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rata-rata nilai ulangan matematika antara sebelum diadakan les matematika dengan sesudah diadakan les matematika di SMPN 3 Sinjai.

C. Independent Sample T-Test

Independent Sampel T-Test merupakan uji t untuk dua kelompok sampel yang saling bebas atau independent dengan cara membandingkan rata-rata dua kelompok tersebut. Dua kelompok sampel bebas yang dimaksud adalah dua kelompok yang tidak berpasangan, artinya sumber data berasal dari populasi yang berbeda.

 

Contoh kasus: Sekelompok mahasiswa melakukan penelitian untuk mengetahui apakah ada perbedaan nilai UTS antara kelas A dan kelas B pada fakultas Teknik suatu universitas. Penelitian dengan menggunakan sampel sebanyak 20 responden yang diambil dari kelas A dan kelas B. Data-data yang diperoleh sebagai berikut.

Kelas Nilai UTS
Kelas A 32
Kelas A 35
Kelas A 41
Kelas A 39
Kelas A 45
Kelas A 43
Kelas A 42
Kelas A 47
Kelas A 42
Kelas A 37
Kelas B 35
Kelas B 36
Kelas B 30
Kelas B 28
Kelas B 26
Kelas B 27
Kelas B 32
Kelas B 35
Kelas B 38
Kelas B 41

Langkah-langkah Independent Sample T-Test dengan R

  1. Siapkan data yang ingin di ujikan ke ms. excel dalam format .csv
  2. Buka program R dan panggil data excell tadi dengan cara data=read.csv (“E:/Independent Sample T-Test.csv”)
  3. Cek penamaan variabel untuk memastikan kita dalam menuliskan syntax tidak keliru dengan cara names(data)
  4. Lakukan pengecekan normalitas data, dapatkan kita lakukan menggunakan boxplot dengan cara attach(data), boxplot(Nilai.UTS ~ Kelas).
  5. Setelah terpenuhi beberapa asumsi maka dilakukan Uji Independent Sample T-Test dengan R dengan cara t.test(Nilai.UTS ~ Kelas, data = data, var.eq = TRUE)
  6. Interprestasi Hasil Uji Independent Sampel T-TestHipotesis penelitian:
    • H0 : Tidak ada perbedaan nilai UTS antara kelas A dan kelas B pada fakultas Teknik suatu universitas.
    • H1 : Ada perbedaan nilai UTS antara kelas A dan kelas B pada fakultas Teknik suatu universitas.

    Hipotesis statistik:

    Daerah kritis:

    • Probabilitas (P-value) > 0,05 maka H0 diterima
    • Probabilitas (P-value) < 0,05 maka H0 ditolak

    Keputusan:

    P-value (0,002616) < 0,05 maka H0 ditolak

    Dari hasil uji Independent Sample T-Test dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan nilai UTS antara kelas A dan kelas B pada fakultas Teknik suatu universitas.

 

Semoga Bermanfaat.

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *